Kelewat baik Aku menulis ini dengan keadaan dada yang sakit dan nyeri sesekali karena perasaanku yang sedih dan tidak bisa berbuat apa-apa. Tenang, bukan sakit jantung, hanya perasaan gugup aneh yg biasa dirasakan saat perasaan menjadi sangat sedih. Sudah lama sekali aku abaikan sakit yang seperti ini karena waktunya hanya singkat. Tapi ini berbeda. Perasaan ini bertahan lama sekali, tak seperti biasa yang hanya singkat lalu hilang. Air mata otomatis mengalir deras tanpa ada yang mengetahui kecuali aku dan Tuhan. Mungkin nanti siang aku akan mentertawai diriku yang seperti ini pada dini hari. Ya, aku menangis. Bukanlah menitih, akan tetapi tersedu. Aneh sekali. Kalau dipikir, "kenapa gitu lho, toh kekhawatiranku gak bakal terjadi, atas ijin Tuhan.". Tapi tetap saja, tangisan tersedu ini tak bisa kuhentikan begitu saja. air mata pertama jatuh setelah aku mengetahui bahwa tak ada mungkin dia menolak sebuah permintaan karena aku tahu dia punya sifat itu. Sifat baik yang...