Tahu tak? Aku ini sedang jatuh cinta. Tak butuh waktu lama untuk mengenal dirinya. Kita teman satu smp dan sma tanpa mengenal satu sama lain sebelumnya. Kami pun baru mengenal di kelas xi, dan baru dekat di kelas xii. Di kelas xii ini aku mendekati dia. Berlebihan dan tidak pantas memang, seorang wanita mendekati pria lebih dulu. Tapi aku tak pikir panjang.
Awalnya aku tak punya perasaan sama sekali terhadapnya. Bahkan cenderung anti memandangnya karena penampilan berkumis dan berjenggotnya yang membuatku semakin tidak menyukainya.
Suatu saat aku melihatnya tak berkumis dan berjenggot. Penampilannya lebih rapi. Aku pun sontak memujinya. Dan sejak saat itu dia tak peenah lagi memanjangkan rambut di wajahnya.
Aku pernah iseng mengirimkan bunga kepadanya. Sebelumnya aku meminta bunga juga kepadanya, tapi tak dituruti. Tapi terserah, aku hanya sekedar ingin berbagi kebahagiaan dengannya.
Perasaanku belum tumbuh sama sekali. Dia pintar. Dia baik hati. Dia pengertian. Dia perhatian. Dan dia sangat peduli terhadap sekitar. Aku pun lama lama jatuh hati padanya, dan seakan tidak mau dia melirik siapapun kecuali aku dan sahabat-sahabatnya.
Pernah sekali aku cemburu. Dia perhatian kepada salah satu teman wanitaku. Dan dia juga mengatakan hal yg sebenarnya tidak ingin aku dengar tapi terlanjur aku tanyakan. Ya, memang kecantikannya tidak ada tandingannya dibanding siapapun (kecuali kalau berat tubuh ku ideal, hahaha true!).
Aku menyukainya tanpa syarat. Bahkan meskipun aku merasa ada pihak pihak yang iri alias cemburu terhadapku, maupun terhadapnya, atau justru terhadap kami berdua. Kami tak pacaran. Tapi kelakuannya bisa dibilang setara dengan itu. Tiada hal yang membuatku lebih bahagia dibandingkan berduaan dengannya, meski hanya sebatas teman belajar.
Masalah malu? Pasti malu. Kami selalu diperhatikan dan sering di ciye kan oleh teman teman. Itu terjadi saat ketidaksengajaan menghadang kami berdua. Tapi entah kenapa hal itu tidak terjadi bila kami sengaja melakukannya.
Pernah suatu ketika, aku sengaja mengajaknya belajar bersama. Dan tanpa sepengetahuanku, perpustakaan sekolah kami tibatiba saja ditutup. Aku pun langsung mengambil kesempatan memintanya agar mau belajar di perpustakaan daerah dengan mengantarku menggunakan motorku. Haha agresif memang
Pernah juga aku membukakan kancing surjan yang ada di lehernya. Ingin rasanya melihat ke arah matanya saat mukaku berada persis di depan lehernya, tapi aku tak tahan.. Tetap kuperhatikan kancing itu sambil bernafas perlahan agar tak ketahuan bila aku gugup setengah mati.
Saat dia berulang tahun, aku mengadonya. Mungkin sedikit berlebihan, tapi aku tahu itu akan berguna bagi dia. Aku mempersiapkan dari lama, mengumpulkan dana secukupnya, dan mencari hadiah yang pas.
Aku menyukainya. Tapi kutak tahu perasaannya. Entah perasaanku terbalas atau tidak, yang pasti kami sudah panggil memanggil dengan sebutan khusus. Dia selalu pasrah saat kubuat kalah. Tiada apapun yang lebih indah dari ekspresi tersipu malunya karna suatu kekonyolan yang dia perbuat di depanku. Tiada hal lain yang membuatku lebih tidak fokus selain apa pun yang dia lakukan. Aku menyukainya. Bahkan, sebenarnya.. Aku mencintainya. Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, rasaku mungkin kan tetap ada..
Untuk seseorang yang aku cinta, rts, ini isi hatiku.
dariku, hf
Komentar
Posting Komentar